Menopause berasal dari bahasa Yunani “apause in the menses “ yang artinya berhenti haid. Menopause merupakan klimaterik atau perubahan hidup.
Kondisi menopause sering menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian wanita, namun ada sebagian lagi ada yang merasa lega karena tidak ada lagi aktivitas biologis yang harus dialami seperti haid, melahirkan, dan tuntutan lainnya.
Tanda-tanda dan gejala Awal
Dalam usia antara 45 – 50 tahun adalah rentan usia mulainya menopause, berikut tanda – tandanya :
- Sedikit folikerl yang terbentuk dan sel telur sudah mulai berkurang yang dilepaskan
- Menurunnya produksi hormon estrogen dan progesterone dari indung telur
- Dinding rahim mulai tidak menebal yang mempengaruhi pola pendarahan pada siklus haid
- Rahim dan indung telur mulai berkerut
- Menurunnya kesuburan
- Merasakan rasa gatal pada seluruh bagian tubuh terutama pada alat kemaluan
Baca : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4441783/
Gejala awal saat menopause
- Rasa panas pada seluruh tubuh
- Rasa gatal pada leher dan wajah yang terjadi satu atau dua tahun setelah haid berhenti
- Jantung berdebar dengan diserta pusing karena perubahan hormone
- Berkeringat biasanya terjadi pada malam hari
- Kulit kering dan mengalami keriput
- Perubahan pada organ reproduksi
- Kaku pada sendi dan otot
- Sulit tidur dan gelisah karena perasaan adanya perubahan
- Mengalami perubahan emosi yang tidak stabil
- Rasa cepat lelah
- Rambut rontok dan banyak tumbuh uban
Beberapa tanda awal dan gejala saat Menopause tersebut sebagian besar di pengaruh oleh perubahan hormon dan perasaan kawatir yang berlebihan. Untuk membantu mengurangi dan mengatasi gejala tersebut bisa melakukan hal – hal sebagai berikut :
- Mengurangi minuman seperti kopi, teh, alkohol
- Mengurangi makanan yang menggunakan bumbu yang dapat merangsang terjadinya panas mendadak
- Konsultasi dengan dokter untuk melakukan terapi atau memberikan hormon tertentu
- Melakukan Olahraga yang teratur dan sesuai usia untuk untuk meningkatkan vitalitas
- Mengatur pola istirahat dan aktivitas di masa menapouse
- Melakukan aktivitas dan kegiatan yang bisa mengalihkan perhatian
- Menerima bahwa setiap Wanita akan mengalami hal yang sama
Cara Mengatasi perubahan kehidupan Sex setelah Menopause
Hubungan sex sebagian besar berpengaruh terhadap keharmonisan dalam rumah tangga, namun demikian sebenarnya tidak perlu pengkawatirkan hal tersebut secara berlebihan karena penurunan fungsi reproduksi tidak hanya terjadi pada wanita namun juga kepada pria seiring bertambahnya usia. Berikut beberapa hal untuk mengatasi segala kekawtiran yang terjadi pasca menopause
- Menjaga kesehatan tubuh tetap menarik dengan Makanan bergizi, Olahraga yang teratur, mengikuti kegiatan-kegiatan sosial, mendengarkan musik yang bersemangat, meningkatkan spiritual dan kegiatan ibadah.
- Membangun kualitas hubungan dengan pasangan dari sisi emosi seperti memberikan pelayanan yang baik, memberikan dukungan dalam aktivitas dan pekerjaan, melakukan wisata dan jalan bersama, Olahraga bersama dan aktivitas lain selain hal yang berhubungan dengan fisik dan sexualitas.
- Berkonsultasi dengan dokter terapi atau obat yang bisa dikonsumsi untuk membantu mengatasi adanya kondisi tidak nyaman saat berhubungan, sehingga setelah menopause tetap bisa melakukan dan menikmati hubungan dengan baik.
- Bersama pasangan saling menguatkan bahwa semua akan mengalami penurunan reproduksi baik pria maupun wanita, sehingga rasa cinta dan kasih sayang semakin meningkat, dan mengurangi kekawatiran dan kecemasan yang berlebihan yang justru akan merusak hubungan.
- Mengatur dan mngubah pola kehidupan yang lebih kearah spiritual dan kebijaksanaan bersama pasangan seperti banyak mengunjungi tempat – tempat spiritual ke tanah suci, hal tersebut akan sehingga bisamengalihkan energi dan pikiran kepada hal positif.
- Banyak melakukan aktivitas bersama keluarga, sahabat, yang sebaya dan saling berbagi informasi tentang hal-hal positif.
- Menyadari bahwa setiap wanita akan mengalami hal yang sama di usia mereka, sehingga tidak ada yang perlu di kawatirkan.
Sikap positif dan penerimaan kondisi menopause akan dapat mengurangi kekawatiran pada saat menghadapi menopause. Semakin kawatir maka akan semakin berpengaruh pada emosi yang tidak stabil dan akan semakin memperburuk kondisi fisik, emosi, maupun hubungan dengan pasangan atau keluarga.
Baca : https://apotekilhamfarma.com/product-category/obat-herbal/