Waspada Diabetes Melitus Pada Remaja Pria
Diabetes Melitus (DM) berdasarkan WHO di definisikan sebagai ganguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein akibat insufisiensi fungsi insulin dengan tingginya kadar gula dalam darah.
Berdasarkan penelitian dari Organisasi International Diabetes Federation(IDF) memperkirakan terdapat 463 juta orang usia 20-79 tahun di dunia menderita DM dengan 9 % diderita Wanita dan 9.65% pada Pria. Perkiraan angka tersebut akan terus meningkat mencapai 578 juta di tahun 2030 dan 700 juta di tahun 2045.
Berdasarkan data penelitian tersebut maka penderita pria memiliki resiko lebih banyak daripada wanita. Bahkan DM pada pria juga memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kondisi kesehatan reproduksi. Secara psikologis kondisi tersebut akan mempengaruhi psikologis bagi penderita DM Pria, apalagi saat ini DM tidak hanya terjadi pada usia lanjut tetapi sudah cukup banyak dari usia muda bahkan remaja.
Baca : https://p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus
Saat ini Indonesia termasuk dalam negara sepuluh besar tertinggi penderita DM dengan angka 10.7 % dari total penduduk. Sehingga kondisi ini perlu menjadi perhatian kusus bagi semua keluarga. DM bukan penyakit menular tetapi menyebabkan kematian premature yang bisa menyebabkan kebutaan, kerusakan ginjal, jantung dan organ tubuh lainnya. Namun DM bukan penyakit menular tetapi memiliki pencetus yang menyebabkan penderita DM bertambah banyak dan cepat menyebar pada keluarga terdekat karena pola makan dan pola hidup yang sama.
Penyebab dan Jenis DM
1. Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1, adalah kondisi autoimun karena menyerang pankreas dengan antibodi tubuh pasien sendiri. Pada penderita tipe ini, pankreas yang rusak tidak membuat insulin. DM tipe ini sebagian besar karena kecenderungan genetik dan biasa terjadi dari masa anak – anak, meskipun saat ini tipe ini juga bisa muncul pada orang dewasa. Karena tipe ini menyerang antibody dan merusak pembuluh darah kecil pada beberapa organ tubuh seperti mata, ginjal, syaraf, dan juga jantung. Untuk tipe ini pengobatan adalah dengan menggunakan insulin dan menyuntikkan pada kulit tubuh biasanya jaringan perut sebelum makan.
2. Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2, banyak terjadi pada orang dewasa karena Obesitas. Kelebihan kandungan gula pada darah karena pola makan, istirahat yang kurang baik menyebabkan pankreas mengalami “kelelahan” sehingga meyebabkan terhambatnya mengahsilkan insulin. Kondisi kurangnya produksi insulin yang berlangsung lama akan menyebabkan sel menjadi resisten terhadap insulin dan kerusakan pada sel lemak, hati, sel Otot.
Dampak DM pada Pria
Kondisi DM seseorang bisa berbeda tergantung bagaimana penanganannya serta gaya hidup. DM menyebabkan perubahan terhadap penampilan kulit kering, mata kabur, tubuh mudah lelah, mudah lapar. Namun bagi penderita DM pria yang secara psikologis berpengaruh besar terhadap kesehatan reproduksi dan keharmonisan keluarga seperti :
- Disfungsi ereksi. Berdasarkan penelitian resiko disfungsi ereksi pada penderita DM sebesar 52%.7 dan dapat terjadi 10 – 15 tahun lebih awal daripada tanpa DM.
- Kerusakan pada sistem saraf otonom. DM menyebabkan luka pembuluh darah pada syaraf Otonom atau autonomic nervious system (ANS) yang mengontrol pelebaran atau penyempitan pembutuh darah. Pembuluh darah yang rusak akan memperlambat aliran darah ke Penis.
- Ejakulasi retrograde atau ejakulasi terbalik Pria. Para penderita DM yang sudah mengalami kerusakan saraf akan berlanjut mengalami masalah ketidak mampuan mengontrol buang air kecil, infeksi saluran kemih dan ejakulasi retrograde. Ejakulasi retrograde adalah kondisi sperma tidak keluar mealalui ujung penis melainkan masuk ke kandung kemih saat orgasme.
Cara Mencegah DM pada remaja sejak dini
Bagi anak dan remaja pria yang lebih banyak mempunyai nafsu makan yang besar dalam masa pertumbuhan. Untuk itu perlu mengatur pola hidup yang sehat :
- Pola makan rendah gula
- Rajin berolah raga untuk membakar kalori
- Mengurangi penggunaan gula pemanis
- Menjaga pola istirahat yang benar
- Mengurangi Stress dan tekanan hidup yang mengganggu metabolisme tubuh
- Hindari makanan cepat saji dan makanan dengan zat kimia
- Hindari makanan berakohol dan merokok
- Cek secara berkala kadar gula dalam darah (Kondisi Puasa 70 -130, Tanpa Puasa 100 – 150)
Membentuk pola makan dan hidup sehat perlu di mulai dari sejak dini. semua kondisi tubuh saat anak dan remaja sangat besar pengaruhnya terhadap kondisi kesehatan masa depan. Kesehataan yang baik merupakan hasil menjaga kesehatan selama bertahun – tahun.
Baca : https://apotekilhamfarma.com/product-category/vitamin-suplemen/