Salah satu kebutuhan bayi yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah popok. Setiap orang tua selalu memberikan yang terbaik bagi anaknya, termasuk urusan popok. Popok dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu popok sekali pakai dan popok kain. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, Anda bisa memilih mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan.
Popok kain
Saat ini popok kain tersedia dari berbagai jenis bahan seperti bahan katun, flanel, poliester, dan banyak lagi. Model popok kain pun kian beragam, ada juga yang menggunakan perekat atau kancing dan berbentuk seperti celana. Salah satu kekurangan popok kain adalah dalam sehari Anda akan membutuhkan popok kain sebanyak 15-20 popok kain, apalagi untuk bayi baru lahir. Perlu diingat bahwa popok kain harus sering diganti, butuh waktu untuk dicuci dan dikeringkan. Hal ini berarti Anda perlu menyediakan stok popok kain yang banyak untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu kelemahan popok kain lainnya adalah tidak praktis untuk dibawa saat bepergian.
Namun popok kain juga memiliki banyak kelebihan, di antaranya bahan popok kain yang terbuat dari kain yang lembut cenderung aman bagi kulit bayi dan tidak memicu iritasi. Popok kain dianggap lebih aman untuk kulit bayi karena bebas bahan kimia.
Dari segi ekonomis, popok kain terbilang lebih ekonomis karena bisa dicuci dan dipakai lagi. Anda juga dapat menyimpannya untuk anak kedua. Anda tak perlu mengeluarkan uang lebih setiap bulannya untuk membeli popok lagi kecuali kondisi dan ukuran popok memang perlu diganti.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan popok kain antara lain selalu bilas popok kain yang kotor karena urin dan feses setelah digunakan. Saat mencuci popok kain, pisahkan dengan pakaian lain dan gunakan detergen lembut khusus pakaian bayi agar tidak menimbulkan reaksi alergi. Gunakan air panas untuk mencuci dan bilas hingga dua kali. Hindari pelembut pakaian untuk dewasa yang dapat menyebabkan ruam pada bayi, dan selalu cuci tangan setelah mengganti popok bayi.
Popok sekali pakai
Popok sekali pakai menggunakan gel peresap cairan yang dapat menahan cairan lebih banyak sehingga tidak perlu diganti dan tidak mudah bocor. Ada juga popok sekali pakai yang dibuat dengan menggunakan bahan yang memungkinkan adanya aliran udara ke kulit anak.
Kelemahan dari popok sekali pakai adalah Anda harus menyediakan anggaran khusus setiap bulannya untuk membeli popok. Popok sekali pakai harus dipakai setelah sekali pakai dan tidak bisa digunakan kembali.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin menggunakan popok sekali pakai, Anda harus rajin mengecek apakah popok anak Anda penuh atau kotor. Jika tidak sering diganti hal ini bisa menimbulkan iritasi atau infeksi saluran kencing. Popok sekali pakai dapat memicu ruam di sekitar selangkangan atau pinggang, jika popok terlalu ketat, ganti dengan ukuran yang lebih longgar.
Pada dasarnya kedua popok ini sama baiknya dalam meresap kotoran anak. Pilihlah popok yang nyaman bagi anak, tidak menimbulkan ruam, dan juga terjangkau oleh Anda.